BAB
I TINJAUANTEORI
I.
Definisi
Syok Obstetrik
Syok
obstetrik adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang disebabkan baik oleh
perdarahan, trauma, atau sebab-sebab lainnya, dimana terjadi gangguan sirkulasi
darah ke dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan
nutrisi jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme.
Syok
obstetri adalah keadaan syok pada kasus obstetri yang kedalamannya tidak
sesuai dengan perdarahan yang terjadi. Dapat dikatakan bahwa syok yang terjadi
karena kombinasi:
• akibat
perdarahan,
• akibat nyeri.
Syok adalah
ketidak seimbangan antara volume darah yang beredar dan ketersediaan sistem
vascular bed sehingga menyebabkan terjadinya:
1.
Hipotensi.
2.
Penurunan atau pengurangan
perfusi jaringan atau organ.
3.
Hipoksia
sel.
4.
Perubahan metabolisme aerob
menjadi anaerob.
Dengan
demikian, dapat terjadi kompensasi peningkatan detak jantung akibat menurunnya
tekanan darah menuju
jaringan.
Jika ketidakseimbangan tersebut terus berlangsung, akan terjadi:
Jika ketidakseimbangan tersebut terus berlangsung, akan terjadi:
1.
Semakin menurunnya aliran
02 dan nutrisi menuju jaringan.
2.
Ketidakmampuan sistem sirkulasi untuk
mengangkut CO2 dan hasil maabolisme lainnya sehingga terjadi timbunan asam
laktat dan asam piruvat di jaringan tubuh dan menyebabkan asidosis metabolik.
3.
Rendahnya aliran 02 menuju
jaringan akan menimbulkan metabolisme anaerob yang akan menghasilkan produk
samping:
a. Timbunan asam laktat
b. Timbunan asam piruvat
a. Timbunan asam laktat
b. Timbunan asam piruvat
Dampak
gagalnya siklus Kreb adalah hipoksia sel yang terlalu lama yang menyebabkan
terjadinya kerusakan pada sistem enzim sel dan metabolisme sel.
II.
Tanda dan Gejala
1.
Kesadaran penderita menurun
2.
Nadi berdenyut cepat (
Lebih dari 140 */menit ) Kemudian melemah, lambat dan menghilang.
3.
Penderita merasa mual ( mau
muntah )
4.
Kulit penderita dingin,
lembab dan pucat.
5.
Nafas dangkal dan kadang
tak teratur.
6.
Mata penderita nampak
hampa, tidak bercahaya dan manik matanya/pupil ) melebar.
Adapun
dari buku lain tanda – tanda terjadinya syok obstetri yaitu :
1.
Nadi cepat dan halus ( >
112 / menit )
2.
Menurunnya tekanan darah (
diastotik < 60 )
3.
Pernapasan cepat ( Respirasi > 32 / menit )
4.
Pucat ( terutama pada
konjungtiva palpebra, telapak tangan, bibir )
5.
Berkeringat, gelisa, aptis
/ bingungan / pingsan / tidak sadar.
6.
Penanganan awal sangat
penting untuk menyelamatkan jiwa pasien.
III.
Faktor Predisposisi
Evaluasi dari semua pasien yang datang untuk
perawatan obstetrik atau operasi harus termasuk riwayat medis lengkap. Sebuah
pribadi atau sejarah keluarga koagulopati, atau penggunaan pribadi dari
antikoagulan, harus didokumentasikan. Pemeriksaan fisik lengkap dapat
mengungkapkan memar yang luas atau petechiae. Investigasi untuk menilai status
koagulasi harus diperoleh dalam situasi ini dan konsultasi dari disiplin lain
dipertimbangkan. Semua prosedur yang diusulkan harus dikaji dengan pasien.
Risiko komplikasi termasuk perdarahan harus diuraikan dan diskusi
didokumentasikan dalam chart. kondisi klinis tertentu dan manajemen bedah
mereka berhubungan dengan peningkatan risiko perdarahan, seperti sebagai
kehamilan ektopik, miomektomi, lepasnya plasenta, plasenta previa, dan disease.
ganas Dalam beberapa situasi, mungkin tepat untuk perempuan nasihat tentang
darah autologus transfusi atau hemodilusi techniques.
IV.
Patofisiologi
Tubuh manusia berespon terhadap perdarahan
akut dengan cara mengaktifkan 4 sistem major fisiologi tubuh: sistem
hematologi, sistem kardiovaskular, sistem renal dan sistem neuroendokrin.system
hematologi berespon kepada perdarahan hebat yag terjadi secara akut dengan mengaktifkan
cascade pembekuan darah dan mengkonstriksikan pembuluh darah (dengan melepaskan
thromboxane A2 lokal) dan membentuk sumbatan immatur pada sumber perdarahan.
Pembuluh darah yang rusak akan mendedahkan lapisan kolagennya, yang secara
subsekuen akan menyebabkan deposisi fibrin dan stabilisasi dari subatan yang
dibentuk. Kurang lebih 24 jam diperlukan untuk pembentukan sumbatan fibrin yang
sempurna dan formasi matur.
Sistem kardiovaskular awalnya berespon kepada
syok hipovolemik dengan meningkatkan denyut jantung, meninggikan kontraktilitas
myocard, dan mengkonstriksikan pembuluh darah jantung. Respon ini timbul akibat
peninggian pelepasan norepinefrin dan penurunan tonus vagus (yang diregulasikan
oleh baroreseptor yang terdapat pada arkus karotid, arkus aorta, atrium kiri
dan pembuluh darah paru. System kardiovaskular juga merespon dengan
mendistribusikan darah ke otak, jantung, dan ginjal dan membawa darah dari
kulit, otot, dan GI.
System urogenital (ginjal) merespon dengan
stimulasi yang meningkatkan pelepasan rennin dari apparatus justaglomerular.
Dari pelepasan rennin kemudian dip roses kemudian terjadi pembentukan
angiotensi II yang memiliki 2 efek utama yaitu memvasokontriksikan pembuluh
darah dan menstimulasi sekresi aldosterone pada kortex adrenal. Adrenal
bertanggung jawab pada reabsorpsi sodium secra aktif dan konservasi air.
System neuroendokrin merespon hemoragik syok
dengan meningkatkan sekresi ADH. ADH dilepaskan dari hipothalmus posterior yang
merespon pada penurunan tekanan darah dan penurunan pada konsentrasi sodium.
ADH secara langsung meningkatkan reabsorsi air dan garam (NaCl) pada tubulus
distal. Ductus colletivus dan the loop of Henle.
Patofisiology dari hipovolemik syok lebih
banyak lagi dari pada yang telah disebutkan . untuk mengexplore lebih dalam
mengenai patofisiology, referensi pada bibliography bias menjadi acuan.
Mekanisme yang telah dipaparkan cukup efektif untuk menjaga perfusi pada organ
vital akibat kehilangan darah yang banyak. Tanpa adanya resusitasi cairan dan
darah serta koreksi pada penyebab hemoragik syok, kardiak perfusi biasanya
gagal dan terjadi kegagalan multiple organ.
V.
ASKEB
l. PENGUMPULAN DATA
A.IDENTITAS
Nama Ibu :Ny
S Nama
Bapak :
Tn T
Umur :25
tahun Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :
Jawa
Agama :Islam Agama : Islam
Pendidikan :
SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan :
iburumah tangga Pekerjaan :
Guru
Alamat : jln makmur sekali Alamat : jln makmur sekali
2.
ANAMNESIA (DATA SUBJEKTIF)
1. Keluhan
umum : Ibu mengalami
pendarahan dan infeksi berat
2. Riwayat
persalinan : _
Tempat Melahirkan : klinik Ditolong
oleh : Bidan
Jenis
Persalinan :
Spontan
lain-lain
Lama persalinan :
jam Menit
Catatan waktu :
Kala 1 :13 jam Menit
Kala ll : jam Menit
Dipimpin Meneran : Jam Menit
Kala lll : Jam Menit
Ketuban pecah :
spontan
amniotomi
Komplikasi kelainan dalam persalinan
Partus lama : Jam Menit
Plasenta :
1. spontan
2. Dilahirkan dengan tangan indikasi
3. Kelengkap ukuran : + 15 cm, Berat 500gr
4. Kelainan : tidak ada
5. panjang Tali pusat : 50cm
6.Sisa plasenta :
Perenium :
Utuh
Robekkan
tingkat : derajat ll
Episiotomi
Anastesi
Jahitan
dengan
Pendarahan :
Kala l :20ml Kala lll : 150
ml
Kala ll : 100ml kala lV : 150ml
Tindakkan Lain :
infus
cairan
tranfusi
golongan darah
Bayi
Lahir :
04 Januari 2013 pukul : 16.05 wib
BB :
2700 gram PB : 49 cm
Apgar score :
9/10
Cacat Bawaan : Tidak ada
Masa Gestansi : 40 minggu
Komplikasi : Kala 1 : Tidak ada
Kala
ll : Tidak ada
Air ketuban banyaknya : 1000cc
3.Riwayat Postpartum
Keadaan
Umum : Samnolen
Keadaan
Emosional : stabil
Tanda
vital : denyut jantung : 110/menit
Suhu :
34°C
Pernafasan : 110/menit
4. Payudara
Pengeluaran : kolostrum
Bentuk : simetris
Putting
susu : menonjol
5.Uterus
Tinggi fundus uterus :
2-3 jari diatads pusat
Konsistensi
uterus :lembek
6. Pengeluaran lochea
Warna : merah Jumlah : 50cc
Bau : Amis konsistensi : cair
7. perineum :
episiotomy
8. kandung kemih : kosong
9. Ekstremitas :
oedema
ll
INTERPRESTASI DATA
Dignosa : Ibu mengalami syok
Dasar :
-
Partus spontan-lahir spontan
- lahir
spontan 3300gr
- PB :
43cm
- kolostrum
ada:kontraksi ada bulat pendarahan
Kala l : 20ml kala ll : 100ml
Kala ll : 150ml kala lll : 150ml
Masalah : adanya pendarahan dan pernafaan cepat
Kebutuhan : berikan pemkes tentang :
-
penangan syok
-
menstabilakn kondisi pasien
-
memperbaiki volume cairan sirkulasi
darah
-
menefisiensikan system sirkulasi darah
-
Gizi
-
istirahat
lll. IDENTIFIKASI
MASALAH POTENSIAL
Syok
lV. TINDAKKAN SEGERA
kolaborasi dengan
dokter kandungan spesialis kandungan
V. PERENCANAAN
1.
Memantau keadaan unun ibu
2.
Beri dukungan moral
3.
Beri pinkes mengenal
A. Penanganan
syok
B. Personal
hygine
C. Senam
nifas
D. Istirahat
4. rujuk kedokter spesialis kandungan
5. Beri terapi
Vl PELAKSANAAN
1.
Menginformasikan hasil hasil pemeriksaan
kepala ibu bahwa keadaan baik
2.
TD: 80/60 mmHG RR: 110/menit
Suhu : 34°C
3.
Meengan lakukan infom cosent dengan
keluarga untuk melakukan persetujuan tindakkan yang akan dilakukan,infom
consent telah dilakukan
4.
Mengatasi keadaan umum ibu yaitu dengan
cara memberikan cairan infuse dan Bila diperlukan maka tranfusi darah
5.
Melakukan kalaborasi dengan dokter Sp.OG
untuk dapat memberikan penanganan segera.kalaborasi telah dilakukan
Vll.
EVALUASI
1.
Ibu mengerti dengan keadaanya
2.
Ibu mengerti dengan penkes yang
diberikan
3.
Terapi sudah diberikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar